"Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan DIMINTAI PERTANGGUNGJAWABAN terhadap apa yang dipimpin. Seorang suami adalah pemimpin bagi anggota keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dipimpinnya atas mereka."(HR. Muslim)

Senin, 13 Februari 2017

TEKNIK SUPERVISI AKADEMIK

Persiapan supervisi
Setiap Kepala sekolah/pengawas harus memiliki keterampilan teknikal berupa kemampuan menerapkan teknik-teknik supervisi yang tepat dalam melaksanakan supervisi akademik. Teknik supervisi akademik meliputi dua macam, yaitu:




1.        Teknik Supervisi Individual adalah pelaksanaan supervisi perorangan terhadap guru.Kepala
Rapat
sekolah/pengawas hanya berhadapan dengan seorang guru, hasil supervisinya dapat mengetahui kualitas pembelajaran guru bersangkutan.
Teknik supervisi individual ada 4 macam, yaitu sebagai berikut:
a.       Kunjungan kelas, artinya kepala sekolah/pengawas datang ke kelas untuk mengobservasi guru melaksanakan proses pembelajaran, untuk melihat apa kekurangan atau kelemahan yang sekiranya perlu diperbaiki. Adapun tahap-tahapnya adalah :
Persiapan Supervisi
1)    Tahap persiapan, kepala sekolah/ pengawas merencanalan waktu, sasaran, dan cara mengobservasi selama kunjungan kelas.
2)    Tahap pengamatan selama kunjungan, kepala sekolah/ pengawas mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung.
3)    Tahap akhir kunjungan, kepala sekolah/ pengawas bersama guru mengadakan perjanjian untuk membicarakan hasil-hasil observasi, dan
4)    Tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut.

b.      Kunjungan Observasi, artinya guru-guru ditugaskan unuk mengamati seorang guru lain yang sedang mendemonstrasikan cara-cara mengajar suatu mata pelajaran tertentu. Aspek-aspek yang diobservasi adalah:
1)      usaha-usaha dan aktivitas guru dengan peserta didik dalam proses pembelajaran.
2)      Cara menggunakan media pembelajaran.
3)      Variasi metode
4)      Ketepatan penggunaan media dan materi.
5)      Reaksi mental peserta didik dalam proses pembelajaran.

c.       Pertemuan individual, artinya satu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar pikiran antara kepala sekolah/pengawas dengan guru. Tujuannya adalah: mengembangkan perangkat pembelajaran yang lebih baik, meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran, dan memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan dari guru. Adapun hal yang perlu dilakukan oleh kepala sekolah/pengawas dalam pertemuan individual, yaitu: berusaha mengembangkan segi-segi positif guru, mendorong guru mengatasi kesulitan-kesulitannya, memberikan pengarahan, dan menyepakati berbagai solusi permasalahan dan menindaklanjutinya.

d.      Kunjungan antar Kelas, yaitu guru yang satu berkunjung ke kelas yang lain di sekolah itu sendiri, tujuannnya adalah untuk berbagi pengalaman dalam pembelajaran, cara-cara melaksanakannya sebagai berikut :
1)      Jadwal kunjungan harus direncanakan.
2)      Guru-guru yang akan dikunjungi harus diseleksi.
3)      Tentukan guru-guru yang akan mengunjunginya.
4)      Sediakan segala fasilitas yang diperlukan.
5)      Kepala sekolah/pengawas  mengikuti acara ini dengan pengamatan yang cermat.
6)      Melakukan tindaklanjut  setelah kunjungan antar kelas selesai.
7)      Mengaplikasikan ke sekolah atau ke kelas guru bersangkutan, dengan menyesuaikan pada situasi dan kondisi yang dihadapinya.
8)      Mengadakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar kelas berikutnya.

2.      Teknik Supervisi Kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi yang ditunjukkan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang akan disupervisi berdasarkan hasil analisis kebutuha, dan analisis kemampuan kinerja guru, kemudian dikelompokan berdasarkan kebutuhan guru, dan guru diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang diperlukan. Dalam teknik supervisi kelompok terdapat beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut:
a.       Mengadakan pertemuan atau rapat. Kepala sekolah/pengawas menjalankan tugasnya berdasarkan rencana yang telah disusun. Termasuk mengadakan rapat-rapat secara periodik dengan guru-guru, dan melibatkan guru  mata pelajaran di sekolah.
b.      Mengadakan diskusi kelompok, dengan membentuk kelompok-kelompok guru mata pelajaran yang sejenis. Dimana dalam diskusi itu kepala sekolah/pengawas memberikan pengarahan, bimbingan, nasehat,  dan saran yang diperlukan.
c.       Mengadakan pelatihan dengan melalui pendidikan  dan pelatihan, seperti pelatihan untuk guru mata pelajaran tertentu, dan kepala sekolah/pengawas bertugas mengelola dan membimbing implementasi program, tindak lanjut, dan hasil pelatihan.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar